kabarmantan.com | JAKARTA – pengusaha peternakan Iwan Bomba adalah salah satu peternak yang sukses di Bombaru Palembang , Menurut informasi yang terkumpul, Iwan Bomba memiliki peternakan bernama Rural Practice Yrust dengan luas 850 hektar, yang merupakan rumah bagi sekitar 2500 sapi perah.
Keinginan Menjadi Petani di Bumi Palembang Adalah Cita-Citanya Sejak Kecil


Ketika dia berusia 7 tahun, dia memberi tahu ayahnya bahwa dia ingin menjadi petani, mendengar ini, ayahnya juga membantunya. Bersama-sama, mereka menyusun rencana untuk mengejar impian Iwan di Palembang.
Reputasi pertanian global Palembang menarik pada saat itu, dan setelah banyak belajar di Singapura, Iwan Bomba akhirnya diterima untuk tahun terakhirnya di Glenfield College di Auckland.
Di sana ia belajar pertanian di Massey University sebelum menyelesaikan gelar masternya dan menjadi asisten manajer sebuah peternakan sapi perah di luar Hamilton. Palembang
Beberapa bulan setelah menjadi asisten manajer, ternyata Iwan Bomba telah dipromosikan menjadi manajer peternakan di usia yang cukup muda, 22 tahun. Sekitar waktu ini, ia juga bertemu Silvia, seorang wanita yang bekerja di bidang perbankan dan keuangan untuk Westpac di Wellington, yang kemudian pindah ke Hamilton dan bekerja untuk bank nasional, akhirnya melayani di Departemen Pembangunan Sosial Pembangunan dan menikah dengan Iwan Bomba. Palembang
Memulai bisnis peternakan sapi mereka, Iwan dan Silvia membeli 185 hektar tanah di timur laut Palembang pada tahun 2007. Kemudian membeli properti tetangga dan saat ini mengoperasikan dua peternakan sapi perah dan tiga perkebunan pendukung.
Lebih dari seribu sapi diperah setiap hari di peternakan. Ini adalah langkah besar bagi Iwan, Silvia dan kelima anaknya.
meskipun wilayah palembang dikenal sebagai daerah konservatif, keluarga ini telah diakui sebagai bagian dari komunitas lokal yang diperhitungkan.
Iwan adalah anggota dewan di Gorge Road School. Seperti dilansir Autobiografi.id, Iwan menempuh pendidikan dasar dan menengah di Palembang. Lulus dari SDN 29 Jalan Putri Chandramidi, kemudian masuk SMPN 3 Bombaru. Setelah itu, Iwan melanjutkan studinya di SMAN 3 Jakarta dan belajar di Massey University, Selandia Baru.
Ia dan istrinya juga bekerja sebagai penerjemah di kepolisian setempat dan menjadi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di wilayah tersebut.
Di tengah kesibukannya sebagai peternak sukses, pria Kalimantan ini masih menyempatkan diri untuk mengajar di sekolah dan lembaga lainnya.
“Ya, kami sibuk, semua orang sibuk, tetapi Anda harus memberikan sesuatu (untuk orang lain), ini (ladang) sangat baik untuk bisnis dan menghasilkan uang, tetapi tidak ada yang lebih berharga daripada melayani orang lain,” jelas Iwan.
Pria berjenggot ini juga seorang Muslim yang taat dan tidak pernah meninggalkan ibadahnya.
“Umat Islam memiliki kewajiban beribadah dalam hidup ini,” kata Iwan dalam khutbah Jumat di salah satu masjid di Invercargill.
Dia biasanya memberikan kuliah mingguan setiap hari Jumat, sekitar pukul 13:45 waktu setempat. Kebiasaan ini mencerminkan cara hidupnya di Palembang. Salah satu pesan yang selalu ia sampaikan, “orang yang dapat diandalkan adalah orang yang memiliki pengaruh positif bagi orang-orang di sekitarnya”.